04/12/2012
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh menegaskan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) siap menggelar Ujian Nasional (UN) jujur dan
lebih kredibel. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Mendikbud mengaku
hingga saat ini tidak menerima laporan dugaan kebocoran naskah soal UN
yang akan berlangsung mulai Senin, 16 April 2012.
“Kunci
utamanya memang ada di percetakan yang terpusat sehingga dapat
dipastikan aman,” ujar Mendikbud dalam konferensi pers yang digelar di
Gedung Kemdikbud, Kamis (12/04). Ia menuturkan, distribusi naskah soal
juga sudah dibagi-bagi berdasarkan kota tempat percetakan dilakukan,
sehingga apabila ada masalah dapat diketahui lebih cepat. “Kita dapat
mengetahui dari percetakan mana masalah itu timbul, karena pembagian
wilayahnya sudah jelas,” imbuhnya.
Dalam
kesempatan yang sama, Menteri menuturkan, kredibilitas UN menjadi hal
penting, mengingat hasilnya akan dijadikan sebagai tiket masuk ke
perguruan tinggi negeri (PTN). Pada 2013, sebanyak 60 persen mahasiswa
baru PTN akan diseleksi berdasarkan nilai rapor dan UN. “Dari sisi
substansi, sekarang ada lima macam soal yang berbeda dengan tingkat
kesulitan yang sama. Berbeda dengan tahun lalu yang hanya mengacak nomor
soal,” tambah Mendikbud.
Mendikbud
berharap siswa dapat melalui UN ini dengan tenang UN dan tetap
berpegang teguh pada kejujuran. “Jangan sampai ada yang menabrak
rambu-rambu hanya untuk mencapai tingkat kelulusan tertentu. Hal ini
sama sekali tidak kita inginkan,” katanya.
Tahun
ini, UN tingkat sekolah menengah diikuti oleh 2.580.446 siswa dengan
melibatkan 296.704 pengawas. Siswa yang tidak dapat mengikuti UN Utama
karena sakit, terkena bencana, atau alasan lain yang dibuktikan dengan
surat keterangan yang sah dapat melakukan UN susulan yang dilaksanakan
seminggu setelah UN Utama. (RA)
Sumber : www.kemdiknas.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar