KRAMAT - Maraknya kasus tawuran pelajar diberbagai
daerah, ternyata dapat diantisipasi dengan mudah oleh dewan guru SMK
Muhamadiyah Kramat. Ya, dewan guru setempat telah memberikan inovasi dan
kreativitas dengan menciptakan motor berbahan bakar gas (BBG).
Kepala SMK Muhammadiyah Kramat, Abdul Wahid SKom
mengatakan, sepeda motor berbahan gas tersebut merupakan hasil
penelitiannya dengan dua siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
yaitu M Rijalul Firdaus dan Ade Prasetya. Penelitian tersebut berawal
sejak satu bulan silam seusai dirinya dilantik menjadi pimpinan sekolah
yang berlokasi di Jalan Garuda Kemantran itu.
Dirinya
tak menampik, meski terkesan sederhana, namun kendaraan berbahan bakar
gas itu dapat menempuh jarak hingga 170 kilometer. Hal ini terbukti
ketika melakukan uji coba dengan rute Tegal-Semarang. Menurutnya, bahan
bakar gas itu lebih irit dua kali lipat jika dibandingkan dengan
bensin. "Kami menargetkan, dengan gas 3 kilogram ini bisa menempuh
jarak 240 kilometer," cetusnya, kemarin.
Dia
menerangkan, untuk mewujudkan motor ber-BBG, pihaknya membutuhkan
sejumlah komponen. Antara lain, vacuum valve dan regulator high
pressure serta low pressure (converter kit). Komponen tersebut
direncanakan akan dipatenkan menjadi milik sekolah. Pihak sekolah juga
memastikan sepeda motor hasil kreativitas mereka cukup aman digunakan.
Perwakilan
Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kramat, Radin
menjelaskan, dengan hasil inovasi tersebut diharapkan ada pihak lain,
seperti pemerintah maupun swasta yang bersedia membantu pengembangan
motor berbahan bakar gas tersebut. "Inovasi ini harus dikembangkan,"
tegasnya.
Tak heran, dengan adanya inovasi yang
dilakukan para pelajar ini, ternyata mendapatkan apresiasi dari warga
setempat. Tidak sedikit warga di sekitar sekolah yang sudah mulai
melirik inovasi tersebut. Alasannya, BBM dengan menggunakan bahan bakar
dari gas adalah solusi atasi kenaikan bensin dikemudian hari.
Salah
satu siswa peniliti motor BBG, M Rijalul Firdaus, siswa kelas 3
jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) mengatakan, kalau modifikasi yang
ia ciptakan bersama rekannya Ade Prasetyo serta bimbingan kepala SMK
Abdul Wahid ini, semata-mata sebagai upaya untuk mensiasati mahalnya
bahan bakar minyak seperti bensin. Untuk bisa beralih dari bensin ke gas
hanya butuh biaya tidak kurang dari Rp 400.000. Harga itu merupakan
harga untuk converter kit dari bensin ke gas yang mereka ciptakan.
"Kreatifitas ini untuk mengantisipasi melambungnya harga bensin,"
ucapnya.
Tidak hanya itu saja, manfaat
menggunakan bahan bakar gas, selain ramah lingkungan, sepeda motor
jenis apa saja kalau sudah menggunakan BBG akan lebih irit. "Kalau
motornya masih baru, itu akan lebih bagus lagi," pungkasnya. (yer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar