Keluarga Besar Gelar Syukuran Setelah melalui
berbagai proses ujian baik tertulis maupun wawancara, akhirnya Abdul
Wahid SKom terpilih menjadi Kepala SMK Muhamadiyah Kramat periode 2012 -
2016.
Lalu ?
LAPORAN : YERI NOVEL
Pria
kelahiran Tegal 7 Juni 1969 yang akrab disapa Wahid ini, telah meraih
nilai tertinggi dibanding dua orang kandidat lainnya. Sementara untuk
mengungkapkan rasa syukurnya, suami dari Neni Muflikha SP ini menggelar
syukuran di kediamannya sekaligus untuk merayakan hari ulang tahunnya
yang ke-43.
"Hanya syukuran kecil-kecilan saja.
Paling hanya tetangga kampung saja yang kami undang," kata alumni
mahasiswa Universitas Gunadharma tahun 1997 ini, Kamis (7/6).
Tokoh
reformis, orator demonstrasi terbesar di Indonesia pada tanggal 20 Mei
1998 di alun-alun Utara Yogyakarta ini, mengatakan, setelah dilantik
pada awal Juli mendatang, pihaknya bakal berupaya maksimal untuk
memajukan SMK Muhamadiyah Kramat sesuai dengan visi dan misinya. Dia
ingin mewujudkan sekolah kejuruan tersebut menjadi sekolah yang mandiri
dan berbasis prestasi serta berakhlaqul karimah.
Kader
Muhammadiyah yang telah tertempa sejak duduk di bangku SMA
Muhammadiyah Kota Tegal pada tahun 1984 itu mengaku, sebagai kepala
sekolah baru, pihaknya juga akan melakukan paradigma baru khususnya pada
manajemen pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas secara efektif
dan efisien. Untuk itu, mantan General Manager Pusat Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil Jakarta Selatan periode 1996 - 2001 ini, mengharapkan adanya
dukungan dari sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam hal ini,
pengembangan SDM merupakan proses peningkatan kemampuan manusia agar
mampu melakukan pilihan-pilihan.
"Kepala sekolah
merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu, antara kepala sekolah
dengan dewan guru harus saling bersinergi," kata Wahid yang kerap
dijuluki dengan Dinamit Yang Terbungkus Kapas.
Menjadi
seorang pemimpin, merupakan dambaan dari ayah Query Arku Key-zia dan
Panel Arku Nugraha ini. Karena itulah, dia tidak ingin menyia-nyiakan
kepercayaan dan keputusan dari panitia seleksi kepala sekolah tersebut.
Guru Tidak Tetap (GTT) yang setiap bulan hanya menerima sisa honor
sebesar Rp 14 ribu ini, mengaku bakal menunjukkan yang terbaik dari
pemimpin yang sebelumnya.
Dia akan memberdayakan
secara maksimal seluruh tenaga pendidik dan kependidikan sehingga
menjadi guru atau pegawai profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Selain itu, Ketua Paguyuban Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
Kabupaten Tegal sejak 5 Juli 2008 ini, bakal menumbuhkan penghayatan
terhadap ajaran persyarikatan Muhamadiyah sebagai landasan dalam setiap
kegiatan di sekolah tersebut. Kemudian, dia juga akan menjalin
hubungan yang sinergis antara amal usaha dan persyarikatan, sebagai
satu kesatuan sistem yang saling terintegrasi.
"Menumbuhkan
sikap demokratis, jujur, dan amanah serta harmonis bagi segenap
komunitas sekolah, itulah misi saya dalam membesarkan SMK Muhamadiyah
Kramat," tegasnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar