Slade

Welcome in SMK Muhammadiyah Kramat, Jalan Garuda Nomor 9, Kemantran, Kramat, Tegal 52181. Telp. (0283)6144891 e-mail : smkmuhkramat@gmail.com Semangat Milad 1 Abad Hizbul Wathan"

Jumat, 30 Maret 2012

Cambridge Audio iD100 Digital iPod Dock

Cambridge Audio iD100 Digital iPod Dock

Surel Cetak PDF
Portabilitas dan Kualitas yang seimbang. Ada kabar baik bagi pemilik iPad yang menginginkan kualitas audio yang lebih baik, dengan memasangnya ke digital docking station yang terhubung ke satu set stereo audio system. Suatu hal yang tak mungkin dilakukan dengan digital docking station lain yang fokus pada iPod dan iPhone, seperti yang ditawarkan Wadia atau Onkyo. Ya, Cambridge Audio iD100 memungkinkan dipasangnya iPad, tak hanya iPod dan iPhone, pada docking system yang terhubung ke sistem audio stereo.
Apakah iD100 sebaik Wadia i170 yang lebih dulu muncul di pasar Indonesia, atau Onkyo ND-S1 yang mendapatkan review 5-star dari majalah What Hifi? (iD100 mendapatkan review 4-star dari majalah yang sama). Suatu kebetulan pada saat kami menerima unit iD100 untuk keperluan review kami, juga tersedia Onkyo ND-S1 yang bisa digunakan sebagai pembanding. Sayang tak ada Wadia i170 meski kami pernah menguji perangkat itu beberapa waktu silam.
Sesaat setelah kami keluarkan dari dusnya, kami mengagumi tampilan fisik  iD100 yang mungil tetapi memiliki built quality yang sangat baik, dengan bobot yang cukup berat sehingga memungkinkan untuk menahan sebuah iPad di atasnya tanpa khawatir terjatuh. Bodi iD100 yang terbuat dari alumunium, dengan aksen warna biru dari LED di panel depannya, langsung terlihat jauh lebih meyakinkan ketimbang bodi Onkyo ND-S1 yang serba plastik dan terkesan murahan. Juga berbeda dari Wadia i170, Cambridge iD100 merupakan sebuah sumber digital murni. Artinya, Anda membutuhkan sebuah external DAC sebelum menghubungkan iD100 ke sebuah amplifier analog, atau Anda harus menggunakan sebuah Digital AV receiver. Tampilan Wadia i170 sebetulnya terlihat lebih “sexy” namun sayang tak mungkin dipasang iPad. Untuk urusan built quality, kami tempatkan iD100 sebagai pemenang dibanding 2 rivalnya dari Wadia dan Onkyo.
Bagaimana dengan konektivitas? iD100 kembali membuat kami kagum dengan sejumlah konektor di bagian belakang; coaxial, optical, AES/EBU, USB (untuk sinkronisasi ke iTunes), dan bahkan plus bonus video out (koneksi S-Video dan Component) yang tak terdapat pada Onkyo ND-S1. Wadia memberikan tawaran lebih dengan menyediakan output analog (RCA), namun lupakan sajalah jika Anda berharap kualitas audio yang baik dari sana. Anda wajib menggunakan external DAC jika menggunakan Wadia i170 dan berharap kualitas audio yang memadai. Kembali, iD100 mengungguli 2 rivalnya tersebut untuk urusan konektivitas. Onkyo ND-S1 adalah yang terburuk untuk urusan konektivitas ini.
Remote control  juga hal penting untuk sebuah iPod docking system. iD100 datang dengan remote control yang juga lebih baik dibanding milik Wadia dan Onkyo. Tetapi sayang tak tersedia kontrol yang lengkap untuk iPod, juga tak ada on-screen display melalui koneksi video yang sebelumnya kami pikir tersedia. Kembali untuk urusan remote control ini iD100 adalah pemenangnya, dan Onkyo ND-S1 sekali lagi yang terlemah dalam hal ini.
Sedangkan power supply/adaptor unit ketiga iPod docking station ini di mata kami tak ada yang lebih baik. Ketiganya sama-sama menggunakan adaptor kualitas rendah buatan Cina (tentu saja), namun dengan voltage output yang berbeda; 12 volt untuk Cambridge iD100 dan 5 volt untuk Onkyo ND-S1.
Bagaimana dengan perbandingan kualitas suara? Secara teoretis, digital adalah bit, dan bit hanyalah bilangan 0 dan 1. Artinya kualitas suara pada akhirnya akan lebih ditentukan DAC, amplifier, dan speaker yang digunakan ketimbang docking itu sendiri, apabila menggunakan sumber digital yang sama.. sebuah iPod misalnya. Tetapi kenyataan seringkali berbeda dari teori, tak terkecuali dengan dua iPod docking system yang kami uji kali ini; Cambridge Audio iD100 dan Onkyo ND-S1.
Maka kamipun menyiapkan sebuah external DAC; Musical Fidelity M1-DAC yang terhubung ke sebuah hybrid integrated amplifier buatan lokal; Tubelover dan sebuah tube integrated amplifier buatan negeri tirai bambu; Consonance Opera Reference 5.0 yang kami gunakan secara bergantian, dan berakhir pada sepasang speaker Vienna Acoustics Mozart Grand. Koneksi yang digunakan adalah S/PDIF (coaxial) melalui digital interconnect Acoustic Zen Sliver Photon.
Dari beberapa lagu uji yang kami gunakan, semuanya jenis audiophile dalam format WAV dan MP3 melalui sebuah iPod Classic 120GB, dan menggunakan 2 jenis amplifier yang berbeda, memberikan hasil yang konsisten bagi tim uji dengar kami: kualitas suara Cambridge Audio iD100 lebih bagus dibanding Onkyo ND-S1. Ini kesimpulan yang berbeda dari beberapa review pembanding dari majalah luar negeri yang kami baca, yang lebih mengunggulkan Onkyo ND-S1. ND-S1 bagi kami bersuara lebih kering dan kurang bobot, sementara iD100 tampil lebih solid dan berbobot terutama dalam nada nada rendah dan lebih mampu melibatkan emosi kami dalam mendengar musik. Perbedaan ini cukup mudah kami rasakan dan hasilnya konsisten meski kami ganti amplifier dan format penyimpanan lagunya (WAV dan MP3). Dan keduanya masih tetap kalah dalam hal detil musik maupun musikalitas dibandingkan format CD yang kami putar dari sebuah CD player Ayon CD07s.
Menilik pada harganya, Wadia i170 adalah yang termahal dan Onkyo ND-S1 sedikit lebih murah dibanding Cambridge Audio iD100. Onkyo sukses menerapkan strategi harga murah pada ND-S1 dengan cara memangkas biaya produksi melalui penggunaan material plastik untuk bodinya. Sementara Wadia i170 yang bermain harga premium menurut kami telah gagal menjaga nama besar Wadia. Kami pikir Cambridge telah menerapkan strategi harga yang cerdik. Maka jika Anda mencari sebuah iPod docking system yang memberikan performance to price ratio yang sangat baik, kami sangat menyarankan untuk menguji dengar Cambridge Audio iD100 ini, dan trust your own ears.              (Penulis & Penguji : Arif Wicaksono / CEO Tubelover Indonesia)                                                                                       
Spesifikasi:
AES/EBU:
     -          signal type : balanced
     -          output level : 2 volt
     -          output impedance : 110 ohm
     -          connector : 3-pin XLR
S/PDIF
     -          signal type : unbalanced
     -          output level : 0,5 volt
     -          output impedance : 75 ohm
     -          connector : RCA
Video Output : S-Video dan Component
PC Sync Interface : USB
Power adaptor : 12 VDC, 2A
External IR input : Modulated RC5
Dimensi (HxWxD) : 46 x 108 x 128mm
Berat bersih : 0,465 kg
Rating :


Perangkat penunjang test


Perangklat Pembanding



Tidak ada komentar:

Posting Komentar